Oleh : Mang jun

Waktu berlalu begitu halus menipu.

Tadi pagi belum sempat dzikir pagi tau-tau sudah menjelang siang.
Belum sempat sedekah pagi matahari sudah meninggi.

Rencananya jam 9.00 mau sholat Dhuha

Tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar.
Pengennya sih setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al-Qur’an, menambah hafalan satu hari satu ayat.

Tapi ya itu, “pengennya itu”

Sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana. Ada sebenarnya komitmen diri, Tidaklah berlalu malam kecuali dengan Tahajjud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja.
Dan komitmen itu belum dilaksanakan dengan istiqomah.

Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh

Entah yatim apa miskin yang di santuni tiap bulannya.
Ya karena kesibukan lupa merealisasikannya dan sudah hampir lupa.

Akan terus beginikah nasib “hidup” kita

Menghabis-habiskan umur…?
Berhura-hura dengan usia…?
Tiba-tiba masuklah usia di angka 30 sebentar kemudian 40 lalu 50 tahun.

Tak lama terasa

Kemudian orang memanggil kita dengan sebutan “Kakek…”,”NeNek…” pertanda kita sudah tua. Uban yang mulai menghias kepala, Keriput menghias kulit dan Tenaga yang tidak lagi seberapa.

Menunggu ajal tiba

Sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernahkah kita berbuat kebaikkan…?

Astaghfirullah

Tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya .
Jika demikian Apakah ruh tidak melolong menjerit saat harus berpisah dari tubuh…?

Allah selalu memberi kita tambahan waktu setiap hari

Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah merasa kehilangan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya.
Tidak akan pernah cukup 1000 tahun jika kita terus terlena

Astaghfirullahalladzim..

“Waktu itu lebih berharga dari pada Uang/Harta.”

Mari kita saling mengingatkan, jika dirasa postingan ini bermanfaat jangan lupa share ke teman-teman yang lain, agar mengalir amal kebaikan karena sudah mengingatkan untuk kebaikan.

Categorized in: