Tolak peluru adalah gerakan menolak atau mendorong peluru besi menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik lempar dengan alat bantu berupa bola logam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tolak peluru merupakan sebuah gerakan mendorong peluru ke arah depan memakai gaya tolakan.
Apa saja teknik dasar tolak peluru?
Untuk memaksimalkan manfaat olahraga tolak peluru, Anda perlu melakukannya dengan teknik yang tepat. Selain itu, melakukan olahraga tolak peluru dengan tepat juga akan membantu Anda terhindar dari risiko terjadinya cedera.
Baca juga : Pengertian, Konsep, Unsur, Manfaat, Fungsi dan Tes Kebugaran Jasmani
Teknik dasar tolak peluru adalah dengan merentangkan jari-jari tangan sedikit, lalu gunakan ibu jari untuk mencegah bola logam terjatuh. Letakkan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang. Sambil menahan bola logam, pastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi sehingga tampak lurus dengan bahu.
Lebih jelas setidaknya ada dua teknik dasar dalam olahraga tolak peluru yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Teknik memegang bola peluru
Bagi Anda yang masih pemula, teknik dasar memegang bola peluru adalah dengan meletakkan bola peluru pada telapak bagian atas tangan. Setelah itu, regangkan jari-jari dan posisikan jari kelingking dan ibu jari di samping bola peluru.
Teknik menolak bola peluru
Secara umum, teknik menolak bola peluru terbagi dalam 3 gaya, yaitu gaya menyamping (ortodoks), gaya meluncur (gliding/O’Brien style), dan gaya memutar (rotation/spin style).
Khusus bagi pemula, biasanya Anda dianjurkan untuk menolak bola peluru dengan gaya ortodoks. Hal ini karena gaya ortodoks tidak melibatkan banyak gerakan. Cara melakukannya pun cukup mudah, yaitu:
- Letakkan bola peluru di pangkal leher menggunakan salah satu tangan yang paling dominan.
- Posisikan tubuh sedikit miring ke arah titik tolakan, kemudian condongkan badan ke samping kanan bawah bersamaan dengan posisi lutut kanan sedikit ditekuk.
- Saat bersiap melakukan tolakan, geser kaki kanan ke posisi pijakan kaki kiri, begitu pun kaki kiri bergeser ke depan.
- Setelah itu, barulah putarkan tubuh Anda menghadap titik tolakan sambil rentangkan lengan yang memegang bola peluru ke depan dengan sudut 45 derajat sekuat tenaga.
Ada berapakah gaya tolak peluru?
Di cabang olahraga atletik, tolak peluru termasuk ke dalam kategori nomor lempar, meski cara bermainnya tidak dilempar. Melainkan ditolak dari pangkal bahu dan leher menggunakan kekuatan tangan. Meskipun tampaknya sepele, terdapat beberapa gaya yang bisa digunakan untuk mendapatkan tolakan maksimal.
Berikut adalah tiga gaya tolak peluru yang sering digunakan oleh para atlet maupun pelajar ketika berlomba:
1. Gaya Spin
Gaya spin diperkenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov. Atlet Rusia yang mentereng di nomor tolak peluru. Perlu kalian catat, penggunaan gaya spin dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Dan biasanya dipakai oleh atlet profesional dalam kejuaraan dunia. Pasalnya, ketika menggunakan gaya ini, seorang atlet diwajibkan untuk berputar 360 derajat sebelum menolak peluru.
Tujuan perputaran ini adalah membangun power dan mencari momentum agar peluru yang atlet bawa dapat dilontarkan sejauh mungkin.
2. Gaya O’brien
Sesuai dengan namanya, gaya O’brien ditemukan oleh atlet asal Amerika Serikat bernama Parry O’brien. Sama seperti gaya spin, gaya satu ini juga sering digunakan oleh atlet profesional. Meskipun begitu, cara kerjanya sangat berbeda.
Gaya O’brien dimulai dengan gerakan membelakangi area sasaran. Tujuannya adalah mencari ancang-ancang dan memposisikan badan dengan pas sebelum meluncurkan peluru sekuat tenaga. Kemudian para atlet akan berputar 180 derajat ke arah depan untuk mendorong pelurunya ke area saaran.
3. Gaya Ortodoks
Gaya ortodoks sering digunakan oleh pemula. Tak seperti gaya O’brien dan spin, gaya ortodoks lebih membutuhkan sedikit gerakan. Atlet hanya perlu memposisikan tubuh menyamping dari area pendaratan. Setelah posisi peluru di bagian pangkal leher dirasa pas, para atlet bisa langsung melepaskan peluru ke area sasaran.
Para atlet dan pelajar bebas memilih gaya apa yang bisa dipakainya dalam mengikuti kompetisi tolak peluru.
Apa saja manfaat tolak peluru?
Manfaat olahraga tolak peluru, berikut ini adalah beberapa manfaat olahraga tolak peluru untuk kesehatan:
1. Meningkatkan kekuatan otot lengan
Meski hanya sekadar menolak bola peluru yang berbentuk logam, olahraga ini diketahui dapat meningkatkan kekuatan otot lengan. Semakin sering Anda berlatih olahraga tolak peluru, otot lengan Anda akan semakin kuat dan kesehatan tulang dapat meningkat.
2. Melatih keseimbangan tubuh
Tidak hanya otot lengan, gerakan dalam olahraga tolak peluru juga melibatkan otot-otot pada pusat tubuh, seperti dada dan perut, serta kaki untuk menjaga keseimbangan saat menolak bola peluru. Dengan melatih keseimbangan tubuh, Anda akan lebih mudah bergerak dengan bebas dan stabil, serta fokus Anda dalam melakukan suatu pekerjaan.
3. Membangun massa otot
Gerakan tolak peluru juga dapat membangun massa otot, terutama otot tubuh bagian atas. Dengan tercukupinya massa otot, kemampuan fisik Anda akan terjaga dan risiko mengalami cedera akan berkurang. Selain itu, olahraga ini bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi risiko Anda untuk mengalami sarkopenia.
4. Meredakan stres
Selain bermanfaat untuk fisik, olahraga tolak peluru juga baik untuk kesehatan mental. Jika dilakukan dengan tepat, tolak peluru dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan stres.
Apa nama induk organisasi tolak peluru?
Olahraga tolak peluru adalah cabang dari olahraga atletik dengan induk organisasi yang di bawahi oleh IAAF (International Amateur Athletic Federation). Bila di Indonesia di bawahi oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Apa yang paling penting dalam tolak peluru?
Kekuatan dan keseimbangan tubuh sangat penting dalam olahraga tolak peluru karena hal ini menentukan seberapa jauh jarak lemparan. Maka untuk melatih kekuatan serta keseimbangan tubuh, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Berasal dari negara manakah olahraga tolak peluru?
Sebelum berkembang seperti sekarang, tolak peluru diperkirakan berasal dari tradisi budaya Celtic di dataran tinggi Skotlandia yang awalanya menggunakan batu. Bukti pertama dari awalnya adu kekuatan dengan melempar batu berasal dari sebuah catatan pada abad. ke-13, seperti dilansir dari laman Sports Rec.
Namun, ketika itu belum ada pengukuran atau ketentuan resmi mengenai bentuk hingga berat batu maupun logam lain yang menjadi objek lemparan. Hingga pada akhir abad ke-19, ketentuan mengenai tolak peluru dibuat secara resmi dan dimasukkan dalam daftar olahraga Olimpiade di Athena, Yunani pada 1896.
Salah satu catatan penting dari sejarah tolak peluru terjadi pada tahun 1950, yaitu ketika Parry O’Brien memperkenalkan teknik lemparan tolak peluru. Pada metode O’Brien, pelempar memulai tolakan dengan menghadap bagian belakang ring.
Demikian postingan kali ini tentang tolak peluru, untuk detail sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk tolak peluru akan diposting dikemudian hari. Semoga bermanfaat.