Senam irama atau senam ritmik adalah satu cabang senam artistik dimana seorang atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa akrobatik, balet, dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).
Pengertian Senam Ritmik
Senam irama muncul di eropa oleh pakar bidang seni. Gagasan ini berawal dari seorang bernama Jean Georges Noverre, Francois Delsarte, dan Rudolf Bode. Mereka percaya atas pentingnya ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan tubuhnya untuk menciptakan keindahan melalui gerakan.
Gagasan diatas kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke-19 yang disebut sistem Swedia. Sistem ini lebih menekankan pada keindahan gerak sekaligus manfaat yang didapatkan daripada sistem jerman yang menekankan variasi gerakan saja.
Sistem Swedia banyak diadopsi sekolah modern, termasuk Indonesia yang dibawa oleh seorang perwira angkatan laut Belanda H.F Minkema tahun 1912.
Pada tahun 1912, Hunrich Medau menciptakan sebuah sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat. Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG atau Federation International Gymnastic mulai memasukan senam irama sebagai salah satu cabang senam tahun 1961. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade tahun 1984 di Los Angeles untuk kelas individu. lalu untuk kelas kelompok mulai tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.
Ada tiga aliran dalam senam irama yaitu senam irama dari seni tari, seni musik, dan yang berasal dari sandiwara. Senam irama dicetuskan oleh Francois Delsarte, Seni musik diwakili oleh Rudolf Bode, dan tari oleh Peter Henry Ling atau Catherine Beecher.
Setiap aliran punya kepentingannya sendiri seperti aliran tari lebih mengutamakan gerakan, aliran sandiwara lebih mengutapakan isi dalam rangkaian cerita, sedangkan aliran musik lebih mengutamakan keselarasan gerakan dengan lagu.
Unsur-Unsur Dalam Senam Irama
Senam irama juga bisa disebut senam ritmik adalah senam yang diiringi dengan irama musik, atau latihan bebas yang gerakannya dilakukan secara berirama. Senam ritmik bisa menggunakan alat atau tidak menggunakan alat.
Untuk mendukung kemudahan dalam melakukan senam irama, unsur-unsur yang harus dimiliki oleh seseorang pesenam adalah :
Kelentukan
Gerakan dalam senam irama membtuhkan kelentukan tubuh, misalya pada saat harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan tangan.
Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam irama. Hal ini untuk mendukung pada saat melakukan gerakan dengan satu kaki, atau pada saat beralih gerakan satu ke gerakan lainnya.
Keluwesan
Saat melakukan senam irama maka seseorang diharuskan bisa luwes dalam melakukan gerakan-gerakannya.
Fleksibilitas
Agar gerakan-gerakan yang dilakukan cocok dengan tubuh, kontinu gerakan harus cocok dengan irama musik yang mengiringinya maka pesenam harus mempunyai fleksibilitas.
Kontinuitas
Kebayangkan jika pesenam melakukan gerakannya tidak runtut, maka pesenam harus dapat melakukan gerakan secara kontinu mulai dari awal sampai akhir.
Ketepatan dengan irama
Bisa coba dibayangkan jika pesenam dengan irama slow, tapi gerakan cepat. Atau irama cepat dengan gerakan lambat. Aneh bukan? seorang pesenam harus bisa melakukan gerakan dengat tepat sesuai dengan irama yang mengiringi gerakannya.
Ada tiga hal yang wajib ditekankan dalam melakukan gerakan senam irama, yaitu : ketepatan musik/irama, kelentukan (fleksibilitas), dan kontinuitas gerakan.