Hai Sahabat Setia Pembaca Blog Candraokey.com
Balik ke 10 tahun yang lalu, saya kenal bisnis karena latar belakang keluarga pebisnis, tapi bukan jaminan buat saya ikutan merintis bisnis juga.
Saya nggak pernah membayangkan punya bisnis dan ada di posisi sekarang.
Semua berawal dari kebakaran rumah yang membuat keluarga saya merasakan kerugian besar karena Semua barang lenyap terbakar.
Yang tersisa hanya barang yang menempel di badan saja.
Keluarga saya benar-benar ada di titik terendah dan harus bangkit memulai semuanya dari nol.
Tidak ingin menambah beban keluarga akhirnya saya berinisiatif untuk membantu meringankan beban.
Dengan modal dari sisa tabungan yang selalu saya selipkan di tas, saya mencoba berjualan nasi uduk dan cemilan kecil di kelas.
Saya juga jualan hal lainnya, mulai dari aksesoris handphone, sampai jual suara, alias menjadi MC di acara ulang tahun teman saya.
Saya mencoba segala cara tetap mendapatkan pemasukan.
Dari hasil yang saya dapatkan sudah bisa menambah uang jajan saya dan mengisi sedikit tabungan.
Saya mulai membuka toko aksesoris Handphone dengan modal yang saya punya.
Seperti bisnis pada umumnya, diawal hanya satu sampai 3 orang pembeli saja tapi lama kelamaan pembeli pun meningkat.
Mulai kewalahan, akhirnya memutuskan merekrut karyawan.
Tapi semenjak ada karyawan di setiap penutupan buku, hasil yang saya terima selalu minus, berbeda dengan hasil yang tertulis.
Ternyata ada karyawan yang bermain api di belakang saya, sampai pada puncaknya dia menipu dan usaha saya bangkrut.
Saya frustasi karena itu modal terakhir yang saya punya.
Nggak mau diam meratapi nasib, saya bangkit dan mulai mencoba jual barang sisa toko secara online di Instagram.
Modal nekat, jualan online asal nyemplung aja, dengan handphone android, beli kartu perdana kuota 1GB, buat akun Instagram dan mulai coba upload foto produk.
Dulu belum banyak yang jualan di Instagram.
Modal hashtag dan komentar di akun-akun besar, saya bangun traffic ke profil saya, hasilnya dalam beberapa minggu saja jualan saya ludes.
Peminat Casing handphone banyak yang minta restock, padahal itu semua barang terakhir.
Kebanyakan dari mereka untuk dijual lagi karena harga casing yang saya jual sangat miring.
Putar otak, dengan modal yang ada saya ambil barang ke toko aksesoris langganan saya dulu.
Saya jual lagi, dapet untung, jadiin modal ambil stock lagi, dan jual lagi,
Sampai saya sadar, sepertinya akan lebih menguntungkan kalau saya ambil mentahan dengan jumlah besar dan produksi sendiri.
Cari supplier dan memutuskan mencari alat cetak dari keuntungan yang saya miliki.
Saya mulai mendalami bisnis dropshipping dan membangun DropshipAja.
Semua urusan cetak, respon reseller sampai packing saya tangani sendiri karena sudah kapok pakai karyawan.
Waktu demi waktu, bisnis dropshipping ini berkembang, reseller bertambah, produk yang saya sediakan makin bervariasi.
Saya mulai hire karyawan untuk membantu saya mengurus DropshipAja.
Sampai saat ini sudah ada 120,000 reseller yang bergabung di DropshipAja.
Bisnis online makin diminati, perputaran uang bisnis online lewat bisnis sistem dropship makin meningkat.
Begitulah lika liku perjalanan bisnis saya.
Banyak orang yang meremehkan saya karena merasa bisnis saya modal duit orang tua.
Nyatanya, Semua benar-benar saya mulai sendiri dari 0 dan modal seadanya.
Saya putar terus keuntungan untuk modal selanjutnya, sampai menjadi seperti saat ini.
Kalau Anda mau Anda juga bisa.
Memulai bisnis itu nggak harus punya duit jutaan dulu, nggak harus tahu teknologi, dan nggak perlu jago ngomong buat masarin produk.
Semuanya terbukti dan itu terjadi pada saya.
Jangan takut memulai bisnis dari 0 dengan modal seadanya, semua bisa kalau Anda yakin dan tahu apa yang akan Anda perbuat.
Kalau saya bisa, Anda juga pasti bisa!
Intinya Anda harus yakin, percaya diri, optimis dan jangan pernah patah semangat.
Keep Fighting!
Sumber cerita diatas ditulis oleh Founder Alona yaitu Rico Huang
- Evolusi Marketing 1.0 hingga 6.0: Perbedaan, Contoh, dan Strateginya
- Misteri Kurs Dolar AS di Google Jadi Rp 8.170, Bug atau Perubahan Nyata?
- Backward Design
- Merancang Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang Efektif
- Pengembangan Kurikulum PJOK
- Memahami Filosofi Kurikulum Merdeka