Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai pendidik, filantropis, dan pelopor pendidikan nasional. Ia lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan meninggal pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta juga.
Baca juga : Review jurusan psikologi dan peluang kerjanya
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan dan pengajaran mencakup beberapa konsep utama yang memengaruhi pandangan dan praktik pendidikan di Indonesia. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Berikut relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah:
1. Pendidikan untuk Membentuk Karakter
KHD menganggap pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kuat dan bermoral. Ia meyakini bahwa pendidikan harus membantu mengembangkan kejujuran, rasa tanggung jawab, etika, dan nilai-nilai positif lainnya pada individu.
2. Pendidikan Nasional
KHD merupakan pendukung kuat pendidikan nasional yang merata dan inklusif. Ia berpendapat bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, tidak peduli latar belakang suku, agama, atau ekonomi. Pendidikan nasional di bawah pandangan KHD harus menjadi sarana untuk mempersatukan berbagai kelompok dalam masyarakat.
3. Pendidikan Sebagai Pemberdayaan
KHD melihat pendidikan sebagai alat untuk memberdayakan individu dan masyarakat. Ia meyakini bahwa pendidikan yang baik akan membekali individu dengan keterampilan, pengetahuan, dan mentalitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
4. Pendidikan Karakter Berbasis Kebangsaan
KHD ingin mengembangkan karakter siswa yang kokoh, dengan rasa cinta pada tanah air dan semangat kebangsaan. Ia ingin melahirkan generasi yang menghargai nilai-nilai budaya dan sejarah Indonesia serta memiliki dedikasi untuk kebaikan bersama.
5. Pendidikan Holistik
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan mencakup pendekatan pendidikan holistik yang menghargai perkembangan fisik, emosional, intelektual, dan spiritual siswa. Ia mendorong pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada perkembangan kepribadian yang seimbang.
Pemikiran-pemikiran ini menggambarkan visi KHD tentang pendidikan yang komprehensif, inklusif, dan bernilai moral. Konsep-konsep ini telah memberikan landasan untuk pengembangan sistem pendidikan di Indonesia dan tetap menjadi inspirasi dalam menjalankan pendidikan yang bermakna dan berdampak positif.
Bagi saya yang seoarang guru PJOK merasa sudah merasa melaksanakan pemikiran KHD yaitu saat memberikan sebuah penilaian pengetahuan dan keterampilan. Saya meyakini bahwa setiap siswa itu unik dan punya kemampuan lebih dibidang tertentu. namun kurang memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru dikarenankan kurang kompetensinya saya dalam hal memberikan contoh praktik secara langsung.
Harapan yang ingin saya lihat pada diri saya sebagai seorang pendidik adalah bagaiamana dapat lebih menghargai perbedaan kemampuan bawaan siswa. Dan harapan yang ingin saya lihat pada siswa adalah mereka lebih percaya diri dengan yang dipunyai.
Terakhir saya berharap dalam modul ini nanti ada kegiatan, materi, yang bisa bermanfaat bagi saya untuk bisa lebih paham dalam hal bagaimana membuat siswa percaya dan bangga dengan semua kemampuan yang sudah ia miliki dan berusaha untuk mengembangkan kemampuannya dengan senang hati.
Mau buat website atau blog khusus guru? Hubungi saya atau klik di sini
Fantastic site A lot of helpful info here Im sending it to some buddies ans additionally sharing in delicious And naturally thanks on your sweat